Pages

14 Jun 2011

4 Gangguan Seksual pada Pria


Tingkat keparahan disfungsi seksual laki-laki tergantung frekuensi dan dampak psikologis yang ditimbulkannya. Ketika menimbulkan kesulitan yang nyata, sangat penting untuk menentukan penyebab dan memulihkannya dengan bantuan ahli yang kompeten.

1. Disfungsi ereksi

Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh masalah psikologis seperti konflik perkawinan, depresi, trauma, stress, pasangan yang terlalu pasif, atau gangguan identitas gender. Di antara masalah yang secara organik dapat menimbulkan disfungsi ereksi adalah penyakit jantung, diabetes, paraplegia, gangguan hormon, alkohol, tembakau, patah tulang panggul, penyakit ginjal atau gangguan sistem urogenital. Selain itu, beberapa obat juga dapat memiliki efek samping disfungsi ereksi. Sekarang, obat semacam viagra dan sejenisnya telah merevolusi kehidupan seksual banyak laki-laki yang menderita disfungsi ereksi. Viagra bekerja dengan relaksasi otot polos pada pangkal penis, yang mencegah kontraksi aliran darah ke penis. Obat ajaib ini bekerja pada sistem kardiovaskular dan menyebabkan penurunan tegangan yang bisa berakibat fatal. Obat tersebut harus dikonsumsi hanya dengan resep dokter yang kompeten dan dilarang keras untuk laki-laki berfaktor risiko penyakit kardiovaskuler, atau pasien dalam pengobatan nitrat. Disfungsi ereksi psikologis dapat diselesaikan dengan bantuan terapis seks yang menggali akar asal masalah dan membimbing pasien untuk mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.

2. Ejakulasi dini

Portrait of a Strong Man

Ejakulasi dini adalah gangguan seksualitas laki-laki yang paling umum. Beberapa orang mengalami ejakulasi sebelum penetrasi, yang lainnya mungkin hanya satu atau dua menit setelah penetrasi. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan pasangan, bahkan jika permainan pemanasan (foreplay) telah diperpanjang. Penyebab gangguan ini seringkali karena stres. Untuk membantu pasien, terapis seks akan meminta istrinya untuk berperan aktif dalam terapi. Pasangan mungkin melakukan metode “berhenti dan teruskan”, atau menghentikan rangsangan pada saat tanda akan terjadi ejakulasi. Pihak istri juga dapat memencet pangkal penis selama dua sampai tiga detik pada saat kritis. Pasien pria juga dapat melatih otot-otot panggul bawah, mulai dari penis ke anus. Beberapa obat antidepresan atau anestesi topikal yang diresepkan dokter spesialis mungkin dapat membantu.

3. Ejakulasi tertunda

Ejakulasi tertunda adalah disfungsi seksual di mana pria tidak mencapai orgasme meskipun telah berhubungan seks cukup lama. Hal ini disebut gangguan jika tidak adanya ejakulasi terjadi berulangkali atau sistematis. Penyebab utama gangguan ini adalah stress, kecemasan dan hilangnya kepercayaan diri. Faktor lain yang mungkin termasuk takut menyebabkan kehamilan, takut bahwa vagina kotor, homoseksualitas laten, penggunaan obat tertentu (terutama antidepresan), konsumsi alkohol berlebihan, dan cedera tulang belakang serius. Gangguan ini sering berdampak merusak pada hubungan suami-istri, terutama jika wanita ingin memiliki anak. Pengobatan ejakulasi tertunda tergantung pada sebab dan bentuk gangguan yaitu apakah gangguan primer (tidak pernah mencapai orgasme), orgasme hanya melalui masturbasi, orgasme setelah hubungan seks yang lama dan melelahkan, dll. Terapis seks bisa membantu mengatasi hambatan-hambatan fisiologis, psikologis dan konflik antar-individu.

4. Ejakulasi retrograd (membalik)

Ejakulasi retrograd adalah gangguan yang paling jarang di mana air mani kembali ke kandung kemih selama orgasme, bukan keluar dari penis. Air mani tersebut kemudian dibuang keluar ketika buang air kecil. Ejakulasi retrograd dapat disebabkan oleh diabetes, kerusakan saraf, berbagai obat-obatan, dan operasi yang mengganggu otot sfingter.  Gangguan ini tidak berbahaya dan tidak akan mengganggu rasa orgasme. Tetapi karena dapat mempengaruhi kesuburan, beberapa orang mungkin memerlukan pengobatan jika pasangan mereka ingin hamil.

0 komentar:

Posting Komentar