Anda mungkin pernah mengalami situasi ketika dunia di sekeliling Anda terasa seperti terus bergoyang, berputar dan bergerak. Kepala Anda menjadi pening dan perut Anda terasa mual. Itulah yang disebut mabuk perjalanan atau mabuk kendaraan. Anda biasanya mengalaminya ketika naik kendaraan, meskipun aktivitas lain seperti berjalan atau menaiki roller coaster dan wahana hiburan lain juga dapat menjadi pemicunya.
Penyebab mabuk perjalanan
Sampai saat ini tidak diketahui mengapa seseorang rentan mengalami mabuk perjalanan, sementara orang lain tidak. Bahkan, orang yang sama tidak selalu mengalami mabuk perjalanan di setiap kesempatan berkendara. Para ahli meyakini bahwa mabuk perjalanan terjadi ketika otak kewalahan oleh pesan-pesan berlawanan yang diterimanya dari sistem saraf. Otak mengindera sebuah gerakan melalui tiga jalur yang berbeda dari sistem saraf, yang mengirim sinyal-sinyal yang datang dari telinga bagian dalam, mata, dan jaringan bagian dalam permukaan tubuh (proprioceptor). Ketika tubuh bergerak dengan sengaja, masukan-masukan dari ketiga jalur itu terkoordinasi dengan baik. Ketika tubuh bergerak tanpa sengaja, misalnya ketika terjadi goncangan di dalam kendaraan yang kita naiki, otak tidak mendapatkan masukan-masukan yang terkoordinasi sehingga menjadi kacau. Gejala pertama biasanya adalah keringat dingin dan kepala seperti melayang. Tergantung tingkat keparahannya, gejala lain seperti mual, muntah-muntah dan kelelahan mungkin menyusul.
Bila Anda adalah orang yang sering mengalami mabuk perjalanan, tujuh tips berikut dapat membantu Anda mencegahnya:
1. Memandang kejauhan
Fokuskan pandangan Anda pada sebuah titik stabil yang jauh dari kendaraan Anda. Pandanglah ke cakrawala sejauh yang dapat Anda lihat. Hal itu akan mengurangi pesan simpang-siur yang diterima otak dari lingkungan sekeliling Anda.
2. Pilih tempat yang paling stabil.
* Perjalanan laut. Bila Anda menumpang kapal, kabin tengah bagian bawah adalah tempat yang lebih stabil dibandingkan kabin yang lebih tinggi. Bagian dek dapat menjadi pilihan berikutnya karena di sana Anda dapat memandang cakrawala yang jauh .
* Perjalanan udara. Ketika Anda naik pesawat, tempat duduk di sekitar sayap adalah bagian yang paling tenang karena gerakan pesawat berporos di situ. Akan lebih baik lagi jika Anda juga duduk di dekat jendela sehingga dapat memandang jauh ke luar.
* Perjalanan darat. Ketika naik kendaraan darat, duduklah di jok depan agar Anda bisa melihat jalan di depan dan tidak terpaku pada gerakan dan goyangan mobil. Anda juga bisa mengantisipasi lubang, gundukan, atau tikungan yang mungkin ada di depan. Bila Anda menaiki kendaraan pribadi, cobalah mengajukan diri untuk menyetir. Menyetir jarang sekali menyebabkan mabuk perjalanan karena membuat otak hanya sibuk memerhatikan situasi jalan di depannya.
3. Perhatikan makanan dan minuman
Perhatikan konsumsi makanan dan minuman sebelum dan selama perjalanan Anda. Hindarilah makanan atau minuman yang dapat membuat perut Anda mual, makanan berat, makanan pedas/beraroma kuat dan makanan kaya lemak. Berhentilah makan besar satu jam sebelum Anda berangkat. Perut yang penuh memudahkan Anda mual dan muntah.
4. Bersikaplah santai
Jangan tegang mencemaskan bahwa Anda mungkin akan mengalami mabuk perjalanan. Kecemasan semacam itu justru dapat memicu kehadirannya. Berusahalah sesantai mungkin. Ketika ada tanda-tanda awal, ambillah nafas dalam-dalam, tutup mata Anda, diam dan tanamkan sugesti bahwa Anda tidak akan mengalami mabuk perjalanan.
5. Jangan membaca di dalam kendaraan
Membaca membuat pandangan mata Anda berpindah-pindah, tidak terpaku pada satu titik. Pada saat yang sama, tubuh Anda merasakan dan merespon gerakan-gerakan kendaraan Anda. Akibatnya, terlalu banyak sensasi yang dikirimkan ke otak Anda. Daripada membaca, Anda lebih baik mendengarkan suara musik yang membantu Anda rileks dan melupakan kecemasan Anda.
6. Minum obat anti-mabuk perjalanan
Obat-obatan antimabuk jenis antihistamin harus Anda minum setidaknya satu jam sebelum perjalanan. Obat tersebut memerlukan waktu untuk diserap ke dalam aliran darah. Ketahuilah aturan pakai dan efek sampingnya. Jangan menyetir kendaraan bila hal itu tidak disarankan setelah meminum obat.
7. Jauhi orang lain yang mabuk
Mabuk perjalanan bisa “menular”. Bila ada orang lain yang muntah di dekat Anda, Anda dapat ikut muntah. Sugesti sangat berperan dalam hal ini. Kitarilah diri Anda dengan orang-orang yang tidak rentan mabuk perjalanan. Jika ada orang lain yang terkena mabuk perjalanan, biarkan orang lain membantunya. Fokuskan pandangan Anda pada cakrawala yang jauh dan tetaplah bersikap tenang.
Penyebab mabuk perjalanan
Sampai saat ini tidak diketahui mengapa seseorang rentan mengalami mabuk perjalanan, sementara orang lain tidak. Bahkan, orang yang sama tidak selalu mengalami mabuk perjalanan di setiap kesempatan berkendara. Para ahli meyakini bahwa mabuk perjalanan terjadi ketika otak kewalahan oleh pesan-pesan berlawanan yang diterimanya dari sistem saraf. Otak mengindera sebuah gerakan melalui tiga jalur yang berbeda dari sistem saraf, yang mengirim sinyal-sinyal yang datang dari telinga bagian dalam, mata, dan jaringan bagian dalam permukaan tubuh (proprioceptor). Ketika tubuh bergerak dengan sengaja, masukan-masukan dari ketiga jalur itu terkoordinasi dengan baik. Ketika tubuh bergerak tanpa sengaja, misalnya ketika terjadi goncangan di dalam kendaraan yang kita naiki, otak tidak mendapatkan masukan-masukan yang terkoordinasi sehingga menjadi kacau. Gejala pertama biasanya adalah keringat dingin dan kepala seperti melayang. Tergantung tingkat keparahannya, gejala lain seperti mual, muntah-muntah dan kelelahan mungkin menyusul.
Bila Anda adalah orang yang sering mengalami mabuk perjalanan, tujuh tips berikut dapat membantu Anda mencegahnya:
1. Memandang kejauhan
Fokuskan pandangan Anda pada sebuah titik stabil yang jauh dari kendaraan Anda. Pandanglah ke cakrawala sejauh yang dapat Anda lihat. Hal itu akan mengurangi pesan simpang-siur yang diterima otak dari lingkungan sekeliling Anda.
2. Pilih tempat yang paling stabil.
* Perjalanan laut. Bila Anda menumpang kapal, kabin tengah bagian bawah adalah tempat yang lebih stabil dibandingkan kabin yang lebih tinggi. Bagian dek dapat menjadi pilihan berikutnya karena di sana Anda dapat memandang cakrawala yang jauh .
* Perjalanan udara. Ketika Anda naik pesawat, tempat duduk di sekitar sayap adalah bagian yang paling tenang karena gerakan pesawat berporos di situ. Akan lebih baik lagi jika Anda juga duduk di dekat jendela sehingga dapat memandang jauh ke luar.
* Perjalanan darat. Ketika naik kendaraan darat, duduklah di jok depan agar Anda bisa melihat jalan di depan dan tidak terpaku pada gerakan dan goyangan mobil. Anda juga bisa mengantisipasi lubang, gundukan, atau tikungan yang mungkin ada di depan. Bila Anda menaiki kendaraan pribadi, cobalah mengajukan diri untuk menyetir. Menyetir jarang sekali menyebabkan mabuk perjalanan karena membuat otak hanya sibuk memerhatikan situasi jalan di depannya.
3. Perhatikan makanan dan minuman
Perhatikan konsumsi makanan dan minuman sebelum dan selama perjalanan Anda. Hindarilah makanan atau minuman yang dapat membuat perut Anda mual, makanan berat, makanan pedas/beraroma kuat dan makanan kaya lemak. Berhentilah makan besar satu jam sebelum Anda berangkat. Perut yang penuh memudahkan Anda mual dan muntah.
4. Bersikaplah santai
Jangan tegang mencemaskan bahwa Anda mungkin akan mengalami mabuk perjalanan. Kecemasan semacam itu justru dapat memicu kehadirannya. Berusahalah sesantai mungkin. Ketika ada tanda-tanda awal, ambillah nafas dalam-dalam, tutup mata Anda, diam dan tanamkan sugesti bahwa Anda tidak akan mengalami mabuk perjalanan.
5. Jangan membaca di dalam kendaraan
Membaca membuat pandangan mata Anda berpindah-pindah, tidak terpaku pada satu titik. Pada saat yang sama, tubuh Anda merasakan dan merespon gerakan-gerakan kendaraan Anda. Akibatnya, terlalu banyak sensasi yang dikirimkan ke otak Anda. Daripada membaca, Anda lebih baik mendengarkan suara musik yang membantu Anda rileks dan melupakan kecemasan Anda.
6. Minum obat anti-mabuk perjalanan
Obat-obatan antimabuk jenis antihistamin harus Anda minum setidaknya satu jam sebelum perjalanan. Obat tersebut memerlukan waktu untuk diserap ke dalam aliran darah. Ketahuilah aturan pakai dan efek sampingnya. Jangan menyetir kendaraan bila hal itu tidak disarankan setelah meminum obat.
7. Jauhi orang lain yang mabuk
Mabuk perjalanan bisa “menular”. Bila ada orang lain yang muntah di dekat Anda, Anda dapat ikut muntah. Sugesti sangat berperan dalam hal ini. Kitarilah diri Anda dengan orang-orang yang tidak rentan mabuk perjalanan. Jika ada orang lain yang terkena mabuk perjalanan, biarkan orang lain membantunya. Fokuskan pandangan Anda pada cakrawala yang jauh dan tetaplah bersikap tenang.
0 komentar:
Posting Komentar