Ikan yang dimasak dalam oven atau dikukus melindungi Anda dari gagal jantung. Namun, ikan yang digoreng ternyata justru merugikan jantung. Itulah kesimpulan yang didapat para peneliti AS di Northwestern University sebagaimana diterbitkan dalam edisi terbaru Circulation: Heart Failure, sebuah jurnal dari American Heart Association.
Donald Lloyd-Jones dan tim telah menganalisis data dari 84.493 wanita pasca-menopause berusia 50-79 tahun yang berpartisipasi dalam Women’s Health Initiative Observational Study. Mereka menaruh perhatian khusus pada seberapa sering para wanita itu memakan ikan dan apakah cara memasaknya berpengaruh pada kesehatan. Wanita yang mengkonsumsi lima porsi atau lebih ikan bakar atau kukus per minggu berisiko 30% lebih rendah terhadap kegagalan jantung dibandingkan wanita yang mengkonsumsinya kurang dari sekali sebulan. Gagal jantung ditandai oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
Menariknya, memakan ikan goreng justru meningkatkan risiko gagal jantung. Memakan satu porsi ikan goreng per minggu meningkatkan risiko gagal jantung sampai 48%. Dalam penelitian sebelumnya, asam lemak trans dari minyak goreng ditengarai berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Tidak setiap ikan sama dan metode memasak juga berpengaruh,” kata Lloyd-Jones. “Ketika Anda menggoreng ikan, Anda tidak hanya kehilangan banyak manfaat ikan tetapi mungkin juga menambahkan beberapa hal berbahaya dalam prosesnya.” Ikan gelap seperti salmon, mackerel dan bluefish menurunkan risiko lebih rendah daripada ikan tuna atau ikan putih seperti kakap dan kerapu.
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan peradangan dan menyehatkan jantung dan pembuluh darah. Lloyd-Jones menemukan dalam studi itu bahwatidak ada hubungan khusus antara omega-3 dan gagal jantung, dibandingkan dengan penyakit jantung secara keseluruhan.
“Kita tidak mengetahui unsur-unsur lainnya dalam ikan … itulah mengapa memakan ikan lebih baik daripada mengkonsumsi suplemen, ” kata Lloyd-Jones. “Anda benar-benar harus mengkonsumsinya. Ikan adalah bagian penting dari pola makan yang sehat..”
Donald Lloyd-Jones dan tim telah menganalisis data dari 84.493 wanita pasca-menopause berusia 50-79 tahun yang berpartisipasi dalam Women’s Health Initiative Observational Study. Mereka menaruh perhatian khusus pada seberapa sering para wanita itu memakan ikan dan apakah cara memasaknya berpengaruh pada kesehatan. Wanita yang mengkonsumsi lima porsi atau lebih ikan bakar atau kukus per minggu berisiko 30% lebih rendah terhadap kegagalan jantung dibandingkan wanita yang mengkonsumsinya kurang dari sekali sebulan. Gagal jantung ditandai oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup ke seluruh tubuh.
Menariknya, memakan ikan goreng justru meningkatkan risiko gagal jantung. Memakan satu porsi ikan goreng per minggu meningkatkan risiko gagal jantung sampai 48%. Dalam penelitian sebelumnya, asam lemak trans dari minyak goreng ditengarai berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Tidak setiap ikan sama dan metode memasak juga berpengaruh,” kata Lloyd-Jones. “Ketika Anda menggoreng ikan, Anda tidak hanya kehilangan banyak manfaat ikan tetapi mungkin juga menambahkan beberapa hal berbahaya dalam prosesnya.” Ikan gelap seperti salmon, mackerel dan bluefish menurunkan risiko lebih rendah daripada ikan tuna atau ikan putih seperti kakap dan kerapu.
Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa asam lemak omega-3 dalam ikan mengurangi risiko penyakit jantung dengan menurunkan peradangan dan menyehatkan jantung dan pembuluh darah. Lloyd-Jones menemukan dalam studi itu bahwatidak ada hubungan khusus antara omega-3 dan gagal jantung, dibandingkan dengan penyakit jantung secara keseluruhan.
“Kita tidak mengetahui unsur-unsur lainnya dalam ikan … itulah mengapa memakan ikan lebih baik daripada mengkonsumsi suplemen, ” kata Lloyd-Jones. “Anda benar-benar harus mengkonsumsinya. Ikan adalah bagian penting dari pola makan yang sehat..”
0 komentar:
Posting Komentar