Bagi yang pantang seks, tidak usah melanjutkan membaca artikel ini. Namun sebelum berpindah halaman, ada baiknya mengetahui sedikit fakta berikut: melakukan aktivitas seks secara teratur ternyata memberikan keuntungan fisiologis. Tentu saja dengan catatan Anda tidak terkena penyakit menular seksual.
Keuntungan fisiologis tadi seharusnya membuat orang tidak malas melakukan hubungan seksual. Tentu dengan pasangannya. Juga memberi pengertian bahwa kenikmatan hubungan seksual tak semata ejakulasi dan orgasme.
Manfaat hubungan seksual dengan kesehatan seseorang telah muncul di benak para peneliti. Misalnya saja para peneliti di Queens University di Belfast yang melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kesehatan seseorang dan frekuensi hubungan seksual. Penelitian ini melibatkan data angka kematian 1.000 pria paro baya selama satu dekade. Aspek lingkungan, umur, dan kesehatan juga diperhatikan.
Hasil penelitian itu disebarkan melalui British Medical Journal pada tahun 1997. Kesimpulannya begini: pria yang memiliki frekuensi orgasme tinggi memiliki angka kematian lebih rendah separonya dibandingkan yang sedikit frekuensi orgasmenya.
Tak hanya itu saja. Beberapa penelitian mencoba menggali dan melengkapi soal hubungan antara "kenikmatan dunia" ini dengan kesehatan pelakunya. Ternyata banyak fakta positif di balik hubungan seksual.
Mau tahu apa saja fakta itu?
Memperbaiki indra penciuman. Setelah melakukan hubungan seks, produksi hormon prolaktin meningkat. Hal ini akan menyebabkan sel induk di otak membentuk neuron baru di pusat penciuman.
Mengurangi penyakit jantung. Tahun 2001, Queens University melakukan penelitian dengan fokus pada kesehatan jantung. Hasilnya? Pria yang melakukan aktivitas seksual tiga atau lebih seminggu memiliki faktor risiko terkena serangan jantung setengah lebih rendah dibandingkan mereka yang tak rajin beraktivitas seksual.
Berat badan turun. Hmmm ... buat yang mau melangsingkan, berita ini sungguh membuat hati adem. Bagaimana tidak, seperti pepatah "sekali dayung dua tiga pulau terlampaui", begitulah dengan aktivitas seksual. Aktivitas seksual bisa digolongkan sebagai olahraga; sebuah pertandingan menggairahkan yang dapat membakar kalori sebanyak 200 kal. Setara lari selama 15 menit di treadmill atau bermain squash satu game.
Tak hanya membakar kalori, denyut jantung naik dari 70 detak per menit menjadi 120 detak per menit. Kontraksi otot selama berhubungan seks terjadi pada panggul, paha, pantat, lengan, leher, dan paru-paru (thorax). Ngeseks juga bikin produksi testosteron meningkat, yang berakibat menjadi kuatnya tulang dan otot.
Jika hal ini bisa dimaksimalkan, maka majalah Men's Health bisa-bisa kehilangan pembaca.
Mengurangi depresi. Kesimpulan ini diambil dari penelitian pada tahun 2002 terhadap 293 wanita. Psikolog Amerika Serikat Gordon Gallup melaporkan bahwa pada wanita yang berhubungan seksual dengan pasangan yang tak berkondom jarang terkena depresi dibandingkan dengan wanita yang ngeseks bersama pria berkondom. Kuncinya ada di prostoglandin, hormon yang hanya ditemukan di cairan mani (semen). Hormon ini diserap di saluran genital wanita dan kemudian mempengaruhi hormon wanita yang mengatur soal emosi. Cuma, ya harus diperhitungkan soal masa subur jika tidak mau memperoleh keturunan dari aktivitas yang dilakukan.
Pelepas nyeri. Segera sesudah orgasme, tingkat hormon oksitokin meningkat lima kali dibandingkan kondisi normal. Hormon ini berhubungan dengan pelepasa endorfin, yang mengurangi nyeri apa saja, mulai dari sakit kepala sampai radang sendi hingga migrain. Pada wanita, seks juga membantu produksi estrogen yang dapat menurunkan nyeri akibat sindrom premenstruasi (PMS).
Jadi, jika tak ada parasetamol, Anda sudah tahu penggantinya 'kan?
Mengurangi seringnya flu dan demam. Wilkes University di Pennsylvania menyatakan bahwa melakukan kegiatan seksual satu atau dua kali seminggu dapat meningkatkan kadar antibodi yang dikenal dengan immunoglobulin A sampai 30%. Immunoglobulin A dikenal sebagai pendongkrak sistem kekebalan.
Mengontrol kandung kemih dengan lebih baik. Pernah mendengar latihan Kegel? Sadar atau tidak, setiap Anda menahan kencing sebenarnya sudah melakukan latihan Kegel. Hal yang sama ternyata terjadi pada saat Anda melakukan hubungan seks! Cuma, kalau menahan kencing ada dampak buruknya, melakukan senggama?
Gigi yang lebih bagus. Seminal plasma (cairan yang membuat sel sperma bisa bergerak) mengandung seng, kalsium, dan mineral lain yang ternyata dapat memperlambat kerusakan gigi. Namun bukan di situ kegunaan seks dalam membikin gigi lebih bagus. Ajaran orang tualah - yakni sebelum berasyik masyuk harus menggosok gigi - yang membuat gigi lebih bagus.
Prostat yang lebih "gembira". Beberapa urolog berpendapat bahwa ada hubungan antara tidak seringnya ejakulasi dengan kanker prostat. Dasar pemikirannya kira-kira begini. Untuk memproduksi cairan seminal, prostat dan gelembung seminal membutuhkan bahan dari darah seperti seng, asam sitrik, dan potasium, lalu memadatkannya. Semua karsinogen yang ada di darah juga dipadatkan. Daripada cuma ngendon malah bikin perkara, mendingan karsinogen tadi dikeluarkan. Nah, hubungan seks bisa menyelesaikan hal ini. Jika hanya ingin mengeluarkan saja, masturbasi mungkin jadi jalan terbaik.
Akan tetapi, kuncinya bukan di hubungan seksnya. Soalnya, pria yang suka berhubungan seks dengan banyak pasangan justru risiko terkena kanker prostat naik sampai 40%. Penelitian terbaru yang dipublikasikan oleh <i>British Journal of Urology International</i> menegaskan bahwa pria di usia 20-an tahun dapat mengurangi risiko terkena kanker prostat sampai sepertiganya dengan ejakulasi lebih dari lima kali seminggu.
Manfaat tadi mungkin tak terperhatikan kala kesehatan kita tak mengalami masalah. Bahkan bisa jadi diabaikan. Dalam berhubungan seksual yang penting enaknya. Lain halnya jika ada kendala dalam berhubungan seksual. Ereksi lemah adalah salah satunya.
Dr J Francois Eid, urolog di Weill Medical College of Cornel University dan New York Presbyterian Hospital, mengamati bahwa disfungsi ereksi berkaitan dengan sistem pembuluh darah. Badan yang lemas harusnya menjadi penanda bahwa Anda memiliki gangguan dalam sistem saluran darah di dalam tubuh. "Bisa saja itu berarti tanda tekanan darah tinggi atau diabetes atau meningkatnya kadar kolesterol. Itu sudah lampu merah yang sudah waktunya Anda menemui dokter."
Olahraga bisa dijadikan pintu masuk untuk menghindari masalah tadi. "Pria yang berolah raga akan memiliki jantung bagus serta fit. Biasanya mereka memiliki ereksi yang bagus. Jadi, ada hubungan antara peredaran darah dan ereksi"
Cuma, apakah ada masalah jika terlalu banyak ngeseks?
Bagi perempuan jawabannya: mungkin tak bermasalah. Untuk pria? Pikir dulu menggunakan logika.
Menurut Dr Claire Bailey dari University of Bristol, sedikit risiko atau malah tidak ada sama sekali bagi perempuan jika overdosis dalam soal seks. Dalam kenyataannya, ujar Claire, aktivitas seks secara teratur tak hanya membuat perut dan pantat padat, namun juga memperbaiki postur tubuh yang bersangkutan.
Dr George Winch Jr, seorang ginekolog di Nevada, sependapat dengan Claire. "Sepanjang tak ada penyakit seksual atau gangguan kehamilan misalnya." Memang, terkadang muncul masalah dalam hal pelumasan. Jika tidak diantisipiasi hal ini akan menimbulkan perlukaan di dinding vagina.
Justru wanita yang absen ngeseks bakal terhadang beberapa risiko. Pada wanitapostmenopausal, salah satu risiko adalah vaginal athrophy atau penyempitan vagina. Dr Winch memiliki pasien paro baya yang selama tiga tahun tak melakukan aktivitas bersetubuh. "Tidak berminat," begitu alasan wanita ini. Vaginanya menyempit karena tak terpakai. Kondisi ini bisa menyebabkan dysparenia, atau nyeri saat bersetubuh. Winch menyarankan ke pasiennya untuk membeli vibrator atau ia akan kehilangan fungsi vagina sebagai organ seksual.
Untuk lelaki, urolog Eid berkata bahwa untuk saat ini kaum lelaki dimanjakan oleh obat-obatan penunjang macam Viagra dan Levitra yang membuat lelaki bisa tahan lama. Penis sendiri merupakan organ yang sangat ulet. Namun sesuatu pasti ada batasnya. Jaringan pembentuk penis jika dibebani terus menerus dapat berakibat cedera. Bahkan bisa menimbulkan kerusakan permanen.
"Ya, mungkin saja bagi anak muda yang sangat bergairah dan menyukai aktivitas seksual yang kasar dapat rusak penisnya. Obat-obatan dapat meningkatkan kekerasan penis; apalagi obat-obatan ini juga bisa memungkinkan lelaki memperoleh orgasme kedua atau ketiga tanpa menunggu waktu istirahat.
Pemain bola sering menggunakan doping obat. Mereka menggunakan Viagra sebab secara seksual mereka sangat aktif. Apa yang mereka harapkan dari tubuh mereka tak masuk akal. Tak jarang mereka tak mau mendengarkan suara tubuh yang sudah kelelahan. Bukannya istirahat, kelelahan tadi dilawan dengan kortison, dan aktivitas pun berlanjut.
Sumber
Sumber
0 komentar:
Posting Komentar